Tinggalkan Kerja Kantoran, Merianti Pilih Jadi Pemetik Buah di Australia dengan Bayaran Rp. 300.000 per Jam.
Tinggalkan Kerja Kantoran, Merianti Pilih Jadi Pemetik Buah di Australia dengan Bayaran Rp 300.000 per Jam.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Setelah hampir lima tahun bekerja sebagai customer service di sebuah bank di Indonesia, Merianti (30) memutuskan untuk meninggalkan kehidupan kantoran dan mencoba peruntungan baru di Australia. Melalui program Working Holiday Visa (WHV), ia kini bekerja sebagai pemetik dan penyortir buah, dengan penghasilan mencapai Rp 300.000 per jam.
BACA JUGA:Ray Kurzweil: Manusia Bisa Hidup Selamanya Mulai Tahun 2030
BACA JUGA:Lukisan Siswi SMP Kristen Calvin Lolos Ajang Seni Internasional, Melaju ke San Francisco.
Merianti, lulusan jurusan Manajemen dari salah satu universitas di Pontianak, Kalimantan Barat, mengaku keputusannya itu didasari oleh faktor ekonomi, namun juga oleh keinginan untuk mencari pengalaman hidup yang berbeda.
“Alasan utamanya tentu karena ekonomi. Tapi selain itu, aku juga punya keinginan kuat untuk merasakan suasana dan budaya yang berbeda, ingin coba hidup di luar zona nyaman dan cari pengalaman baru di luar negeri,” ujar Merianti, dikutip dari Kompas.com.
BACA JUGA:BRI Jadi Institusi Keuangan No.1 di Indonesia Dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500
BACA JUGA:Kemenag Fasilitasi Nikah Massal untuk Semua Agama dan Penyandang Disabilitas
Pekerjaan Berpindah Sesuai Musim
Sejak tiba di Australia satu setengah tahun lalu, Merianti telah menjajal berbagai jenis pekerjaan, mulai dari waitress, mencuci piring, kerja di gudang (warehouse), hingga pekerjaan fisik seperti memetik apel dan raspberry. Kini ia menetap di area regional dan bekerja sebagai penyortir buah.
“Pekerjaanku memang berpindah-pindah sesuai musim dan kebutuhan syarat untuk perpanjangan visa,” jelasnya. “Urutannya kurang lebih mulai dari hospitality, warehouse, lalu farm, dan sekarang kembali ke sorting buah.”
BACA JUGA:Diberdayakan BRI, UMKM Kopi Asal Toraja Ini Bisa Ekspor dan Jadi Pemasok Coffee Shop di 5 Negara
BACA JUGA:FAKTA Jokowi KKN di Desa Ketoyan Tahun 1985: Sempat Ketakutan, Dibenarkan Anak Kades.
Melamar Kerja di Australia Lebih Sederhana
Merianti menyoroti perbedaan mencolok antara proses melamar kerja di Indonesia dan di Australia. Di Negeri Kanguru, prosesnya dinilai lebih efisien dan menilai langsung kemampuan kerja, bukan hanya dokumen akademik.
Sumber: