Mengenal Suku Dani: Asal Usul, Kepercayaan hingga Tradisi Potong Jari

Mengenal Suku Dani: Asal Usul, Kepercayaan hingga Tradisi Potong Jari

ilustrasi suku dani--freepik

Mereka bahkan mampu menggunakan alat-alat pertanian tradisional. Peralatan seperti kapak batu, pisau dari tulang binatang, bambu, dan tombak dari kayu galian kokoh dan berat.

BACA JUGA:Memperingati Hari Kematian! Mengenal Ritual Tiwah

Sistem kekerabatan suku Dani dapat dibedakan menjadi tiga macam. Khususnya kelompok kekerabatan, segmen komunitas, dan kelompok teritorial.

Kelompok kekerabatan terkecil adalah keluarga besar. Secara spesifik, terdapat 3 hingga 4 keluarga inti yang tinggal bersama dalam satu rumah.

Selain bertani, sebagian masyarakat Dani juga mencari makan dengan berburu dan beternak. Babi merupakan hewan peliharaan yang populer dan harganya seringkali mencapai ratusan juta rupee.

Masyarakat Suku Dani  masih mempertahankan tradisi dan budaya  nenek moyang mereka. Mereka masih sering mengadakan upacara keagamaan besar-besaran disertai festival babi untuk memperingatinya.

BACA JUGA:Mengenal 5 Upacara Adat Papua, Tradisi yang Diwariskan Turun Temurun

Perang antar marga dan kelompok  masih sering terjadi namun tidak sesering dulu. Pasalnya, mereka  dikenal suka berkelahi dan memiliki kepribadian yang tangguh.

Meski berkepribadian keras dan terkesan bengis, masyarakat suku Dani sangat ramah dan memiliki rasa persaudaraan yang mendalam. Mereka juga mempunyai jiwa seni yang cukup tinggi. 

Hal ini dibuktikan melalui kebiasaan mereka menyanyikan lagu-lagu heroik dan kisah-kisah inspiratif. Lagu-lagu ini digunakan untuk memotivasi dan membangkitkan semangat  mereka saat bekerja.

Populasi dan sistem kekerabatan Suku Dani

BACA JUGA:Inilah Tradisi Lompat Batu yang Mendunia

Jumlah suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem diperkirakan berjumlah sekitar 60.000 jiwa. Mereka hidup berkelompok atau sebagai komunitas di dalam komunitas.

Mereka belum mengenal konsep keluarga, dimana ayah, ibu dan anak tinggal bersama dalam satu rumah. Mereka membentuk masyarakat kolektif.

Artinya di suatu tempat yang disebut sili, banyak keluarga yang tinggal di sana. Biasanya dalam satu keluarga terdapat 3 sampai 4 kepala.

Sumber: