Indonesia Disebut Negara Termiskin ke-2 Dunia, Ini Penjelasan Bank Dunia dan BPS.
Indonesia Disebut Negara Termiskin ke-2 Dunia, Ini Penjelasan Bank Dunia dan BPS.--ist
SILAMPARITVCO.ID - Sebuah laporan mengejutkan datang dari Bank Dunia yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk miskin ekstrem terbanyak kedua di dunia, hanya kalah dari Zimbabwe. Temuan ini berdasarkan standar internasional garis kemiskinan sebesar US$ 2,15 per hari, atau sekitar Rp.10.000 per hari per orang.
BACA JUGA:“Sultan Muda Sumsel” Sambangi Lubuk Linggau: Dorong Literasi Keuangan dan Wirausaha Muda
BACA JUGA:Jelang 17 Agustus, Bendera Bajak Laut One Piece Jadi Simbol Kritik Sosial.
Jika memakai standar tersebut, maka jumlah penduduk Indonesia yang tergolong miskin ekstrem diperkirakan mencapai lebih dari 100 juta jiwa. Angka ini sontak mengundang perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran luas mengenai kondisi kesejahteraan rakyat.
BACA JUGA:Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun
BACA JUGA:Korban Tewas di Gaza Tembus 60.100 Jiwa, Dunia Kian Bungkam Hadapi Genosida Israel.
Namun, pernyataan ini memicu perdebatan tajam lantaran sangat berbeda dengan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia per Maret 2024 hanya sekitar 25,22 juta jiwa.
BACA JUGA:Check In Bawa TV, Check Out Masuk Bui: Aksi Nekat Warga Slogohimo
BACA JUGA:Rekening Tabungan Anak Diblokir PPATK, Warga Padang: Isinya Uang Hadiah Lomba dan Prestasi Sekolah.
Beda Standar, Beda Cerita
Perbedaan mencolok antara data Bank Dunia dan BPS ini disebabkan oleh perbedaan standar dan metodologi pengukuran garis kemiskinan.
Bank Dunia menggunakan standar garis kemiskinan global sebesar US$2,15 (setara ±Rp10.000) per hari per kapita, yang ditujukan untuk membandingkan kemiskinan antarnegara secara merata.
BACA JUGA:Korban Blokir Rekening PPATK: Uang Tak Bisa Diambil, Orangtua Meninggal karena Tak Bisa Berobat.
BACA JUGA:Peningkatan Pendapatan Dorong PLN Masuk Fortune Global 500
Sumber: